Reaksi Penyelamatan Mengubah Purin dan
Nukleosidanya menjadi Mononukleotida
Perubahan purin, ribonukleosida dan
deoksiribonukleosida nya menjadi mononukleotida memerlukan apa yang disebut
sebagai reaksi penyelamatan. Reaksi ini jauh lebih sedikit memerlukan energi
dibanding sintesis de novo. Mekanisme yang lebih penting melibatkan
fosforibolisasi oleh PRPP purin bebas (Pu) untuk membentuk purin
5’-mononukleotida (Pu-RP).
Pu + PR-PP → PRP + PP
Dua fosforibosil transferase kemudian mengubah
adenine menjadi AMP serta mengubah hipoxantin dan guanin menjadi IMP atau GMP.
Mekanisme penyelamatan kedua melibatkan transfer fosforil dari ATP ke
ribonukleosida purin (PuR):
PuR + ATP → PuR – P + ADP
Adenosin kinase mengatalisis
fosforilasi adenosin dan deoksiadenosin menjadi AMP dan dAMP, dan deoksisitidin
kinase memfosforilasi deoksisitidin dan 2’-deoksiguanosin menjadi dCMP dan
dGMP.
Hepar sebagai tempat utama biosintesis
nukleotida purin menyediakan purin dan nukleotida purin untuk “diselamatkan”
dan digunakan oleh jaringan-jaringan yang tidak mampu membentuk kedua zat
tersebut. Contohnya, otak manusia memiliki PRPP glutamil amidotransferase dalam
kadar yang rendah sehingga bergantung pada purin eksogen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar