Triasilgliserol atau trigliserida adalah senyawa
lipid utama yang terkandung dalam bahan makanan dan sebagai sumber energi yang
penting, khususnya bagi hewan. Sebagian besar triasilgliserol disimpan dalam
sel-sel jaringan adiposa, adipocytes. Triasilgliserol secara konstan
didegradasi dan diresintesis. Pemrosesan dan distribusi lipid dijelaskan dalam
8 tahap, yaitu:
a. Triasilgliserol yang berasal dari diet makanan
tidak larut dalam air. Untuk mengangkutnya menuju usus halus dan agar dapat
diakses oleh enzim yang dapat larut di air seperti lipase, triasilgliserol
tersebut disolvasi oleh garam empedu seperti kolat dan glikolat membentuk
misel.
b. Di usus halus enzim pankreas lipase mendegradasi
triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
diabsorbsi ke dalam mukosa usus.
c. Di dalam mukosa usus asam lemak dan gliserol
disintesis kembali menjadi triasilgliserol
d. Triasilgliserol tersebut kemudian digabungkan
dengan kolesterol dari diet makanan dan protein khusus membentuk agregat yang
disebut kilomikron.
e. Kilomikron bergerak melalui sistem limfa dan
aliran darah ke jaringan-jaringan.
f. Triasilgliserol diputus pada dinding pembuluh
darah oleh lipoprotein lipase menjadi asam lemak dan gliserol.
g. Komponen ini kemudian diangkut menuju sel-sel
target.
h. Di dalam sel otot (myocyte) asam lemak dioksidasi
untuk energi dan di dalam sel adiposa (adipocyte) asam lemak diesterifikasi
untuk disimpan sebagai triasilgliserol. Selama olah raga, otot membutuhkan
dengan cepat sejumlah energi simpanan. Asam lemak yang disimpan dalam adipocyte
dapat dilepaskan dan ditransport ke myocyte oleh serum albumin untuk
didegradasi menghasilkan energi. Ada 3 sumber asam lemak untuk metabolisme
energi pada hewan, yaitu:
- suplai triasilgliserol dari makanan
- sintesis triasilgliserol dalam hati jika sumber
energi internal melimpah
- simpanan triasilgliserol dalam adipocytes.
Untuk proses lipogenesis (sintesis lipid) pada
jaringan adiposa, triasilgliserol disuplai dari hati dan usus dalam bentuk
lipoprotein, VLDL dan kilomikron. Asam lemak dari lipoprotein dilepaskan oleh
lipoprotein lipase yang berlokasi pada permukaan sel-sel endotelial pembuluh
kapiler darah. Asam lemak kemudian diubah mejadi triasilgliserol. Proses
lipolisis (degradasi lipid) pada jaringan adiposa dikatalisis oleh
Hormonesensitive lipase, yang dikontrol oleh hormon, dengan mobilisasi sebagai
berikut :
a. Jika glukosa dalam darah rendah, akan memicu
pelepasan epinefrin atau glukagon. Kedua hormon meninggalkan aliran darah dan
mengikat molekul reseptor yang ditemui di dalam membran adipocyte atau sel
lemak.
b. Hal ini menyebabkan adenilat siklase melalui
protein G mengubah ATP menjadi cAMP.
c. cAMP kemudian mengaktifkan protein kinase.
Protein kinase aktif mengaktifkan triasilgliserol lipase (Hormone-sensitive lipase)
melalui forforilasi.
d. Protein kinase aktif juga mengkatalisis
fosforilasi molekul perilipin pada permukaan butiran lemak (lipid droplet)
sehingga triasilgliserol lipase dapat mengakses permukaan butiran lemak.
e. Selanjutnya triasilgliserol diuraikan menjadi
asam lemak bebas dan gliserol oleh triasilgliserol lipase.
f. Molekul asam lemak yang dihasilkan dilepaskan
dari adipocyte dan diikat oleh protein serum albumin dalam darah untuk diangkut
melalui pembuluh darah menuju myocyte (sel otot) jika dibutuhkan. Jumlah asam
lemak yang dilepaskan oleh jaringan adiposa ini tergantung pada aktivitas
triasilgliserol lipase. Hanya asam lemak rantai pendek yang dapat larut dalam
air, sedangkan asam lemak rantai panjang tidak. Oleh karena itu untuk
pengangkutannya asam lemak rantai panjang diikatkan pada serum albumin.
g. Asam lemak tersebut dilepaskan dari albumin dan
masuk ke myocyte melalui transport khusus.
h. Di myocyte asam lemak mengalami ß-oksidasi yang
menghasilkan CO2 dan energi ATP.
Jaringan menangkap asam lemak dari aliran darah
untuk dibangun kembali menjadi lipid atau untuk memperoleh energi dari
oksidasinya. Metabolisme asam lemak intensif khususnya di dalam sel hati
(hepatocytes). Proses terpenting dari degradasi asam lemak adalah ß-oksidasi
yang terjadi di dalam mitokondria. Asam lemak dalam sitoplasma diaktifkan
dengan mengikatkannya pada coenzyme A, kemudian dengan sistem transport
karnitin masuk ke mitokondria untuk didegradasi menjadi acetyl-CoA melalui
proses ß-oksidasi. Residu acetyl hasil dapat dioksidasi lanjut menjadi CO2
melalui TCA dan rantai respirasi dengan menghasilkan ATP. Jika produksi
acetyl-CoA melebihi kebutuhan energi sel hepatocyte akan diubah menjadi keton
bodi untuk mensuplai energi pada jaringan lain. Hal ini terjadi jika suplai
asam lemak dalam plasma darah tinggi, misal dalam kondisi kelaparan atau
diabetes mellitus.
Biosintesis asam lemak terjadi di sitoplasma,
khususnya di hati, jaringan adiposa, ginjal, paru-paru, dan kelenjar mammae.
Pensuplai karbon yang paling penting adalah glukosa. Akan tetapi prekursor
asetyl-CoA yang lain seperti asam amino ketogenik dapat digunakan. Mula-mula
acetyl-CoA dikarboksilasi menjadi malonil CoA, kemudian dipolimerisasi menjadi
asam lemak. Asam lemak selanjutnya diaktivasi dan disintesis menjadi lipid
(triasilgliserol) dengan gleserol 3-fosfat. Untuk mensuplai jaringan lain,
lipid tersebut dipak ke dalam kompleks lipoprotein (VLDL) oleh hepatocyte dan
dilepaskan ke dalam darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar