Biosintesa lipid
Biosintesis asam lemak sangat
penting, khususunya dalam jaringan hewan, karena mempunyai kemampuan terbatas
untuk menyimpan energi dalam bentuk karbohidrat. Proses ini dikatalisis oleh
asam lemak synthase, suatu multienzim yang berlokasi di sitoplasma.
a. Biosintesis Asam Lemak Jenuh
Biosintesis asam lemak jenuh dimulai
dari acetyl-CoA sebagai starter. Acetyl-CoA ini dapat berasal dari ß-oksidasi
asam lemak maupun dari piruvate hasil glikolisis atau degradasi asam amino
melalui reaksi pyruvate dehydrogenase. Acetyl-CoA tersebut kemudian ditransport
dari mitokondria ke sitoplasma melalui sistem citrate shuttle untuk disintesis
menjadi asam lemak. Reduktan NADPH + H+ disuplai dari jalur hexose
monophosphate (fosfoglukonat).
Pyruvate hasil katabolisme asam
amino atau dari glikolisis glukosa diubah menjadi aecetyl-CoA oleh sistem
pyruvate dehydogenase. Gugus acetyl tersebut keluar matriks mitokondria sebagai
citrate, masuk ke sitosol untuk sintesis asam lemak. Oxaloacetate direduksi
menjadi malate kembali ke matriks mitokondrion dan diubah kembali menjadi
malate. Malat di sitosol dioksidasi oleh enzim malat menghasilkan NADPH dan
pyruvate. NADPH digunakan untuk reaksi reduksi dalam biosintesis asam lemak
sedangkan pyrivate kembali ke matriks mitokondrion.
Asam lemak synthase disusun oleh dua
rantai peptida yang identik yang disebut homodimer yang dapat dilihat pada
gambar 3.13. Masing-masing dari 2 rantai peptida yang digambarkan sebagai suatu
hemispheres tersebut, mengkatalisis 7 bagian reaksi yang berbeda yang
dibutuhkan dalam sintesis asam palmitat. Katalisis reaksi multi urutan dengan
satu protein mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan beberapa enzim yang
terpisah. Keuntungan tersebut antara lain: (1) reaksi-reaksi kompetitif dapat
dicegah, (2) reaksi terjadi dalam satu garis koordinasi, dan (3) lebih efisien
karena konsentrasi substrat lokal yang tinggi, kehilangan karena difusi rendah.
Enzim kompleks asam lemak synthase
bekerja dalam bentuk dimer. Tiap monomernya secara kovalen dapat mengikat
substrat sebagai tioester pada bagian gugus –SH. Ada dua gugus –SH yang
masing-masing terikat pada residu Cysteine (Cys-SH) pada ß-ketoacyl-ACPSynthase
dan 4´-phosphopantetheine (Pan-SH) (Gambar 3.14 (B)). Pan-SH, yang mirip dengan
Koenzim A (CoA-SH) (Gambar 3.14 (A)), diikat dalam suatu domain enzim yang
disebut acyl-carrier protein (ACP). ACP bekerja seperti tangan yang panjang
yang melewatkan substrat dari satu pusat reaksi ke reaksi berikutnya.
b. Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh
(Asam monoenoat)
Biosintesis asam lemak tak jenuh
yang mempunya ikatan rangkap tunggal (asam monoenoat) dalam jaringan hewan dan
tumbuhan berbeda. Dalam jaringan hewan asam palmitat dan asam stearat digunakan
sebagau precursor untuk biosintesis asam lemak tak jenuh terutama, asam
palmitoleat (C16:1 cis-D9)
dan asam oleat (C18:1 cis-D9).
Ikatan rangkap yang terjadi selalu pada posisi D9 dan berbentuk cis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar